PKH

Minggu, 01 Juni 2008

Kunjungan dan Breafing Singkat dari Dinkessos Jakarta

Hari kamis dan jum'at tanggal 29-30Mei kemarin kami semua pendamping PKH baru th.2008 mendapatkan breafing singkat dari dua narasumber yang langsung datang dari Jakarta. Sebagaimana saya juga sebelumnya mereka pasti berkeinginan agar kita segera bekerja sebelum proses DIKLAT tenaga baru dilaksanakan. Beberapa hari yang lalu saya browsing ke Internet dan mendapatkan kabar bahwa bulan Juli mendatang Proses pencairan dana PKH untuk wilayah yang baru harus sudah digulirkan mengingat akan berakhirnya masa liburan sekolah dan dibukanya pendaftaran siswa baru. Diharapkan pencairan dana PKH ini bisa digunakan sepenuhnya untuk mendaftarkan anak-anak keluarga RTSM untuk daftar sekolah. so.....jika begitu gak mungkin kami dikirim ke Jogya untuk diklat sementara pencairan dana sudah diambang pintu. Jadi jalan keluarnya adalah segera menyulap tenaga baru (Pendamping) sebagai tenaga yang harus siap pakai. Dari Pelatihan singkat itu kami mendapatkan banyak sekali input yang luar biasa baik dari teman-teman pendamping maupun para tutor. Bu Dewi yang cantik tutas kita dari Jakarta memberikan pesan bahwa untuk menjadi Pendamping yang ideal harusnya memulainya dari memperhatikan hal-hal kecil. karena hal-hal kecil adalah langka menuju kesempurnaan. Misalnya membuat buku pintar, mulai melatih berbicara di depan cermin dan mengkonsep langka yang mau dilakukan adalah hal kecil tapi mempengaruhi kesempurnaan pekerjaan kita. Dan satu lagi jika ada aparat desa maupun kecamatan yang menghalang-halangi program PKH berarti mereka TERLALU, karena menghalangi warganya sendiri untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik. Setelah kedua tutor menyampaikan materinya tibalah saatnya para pendamping diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan kesulitan maupun pendapatnya. Nah..ini yang paling seru.. ternyata mereka adalah orator-orator ulung, pandai berdiplomasi, jago berargumen, kritis sampai habis...dan kelihatan kalau mereka ternyata adalah para kader-kader LSM yang sangat vokal. Nah...gak salah pilih kan para dewan selektor Jakarta yang susah payah memilah dan memilih para calon pendamping terbaik. Sampai-sampai jika tidak disudahi acaranya pasti gak bakalan habis tuh pertanyaan dari Pendamping. Entah mereka benar-benar bertanya, bingung atau sekedar untuk kebolehan berargumen di depan para pendamping lain. Dus.....kalau nanti program ini terlalu mbulet pasti pendampingnya yang kelewatan mbulet dalam berfikir. Taruhlah misalnya ketika semua pendamping baru diberi kesempatan untuk praktek langsung melakukan pendataan di Unggahan Puri banyak yang bertanya secara konyol pada para RTSM. Dan ini nih.. ketika kami berkumpul kembali untuk melakukan evaluasi dan dialog mengenai hambatan-hambatan, banyak sekali yang bertanya jika", Bagaimna jika pindah alamat?, bagaimana jika dulu tidak hamil sekarang hamil?, bagaimana jika jika anak RTSM gila tidak mau sekolah?, bagaimana jika data sudah direvisi tapi penerimaan uang RTSM tidak berubah?, bagaimana jika operator pusat atau daerah mengalami humanerror?, bagaimana jika anak RTSM tetap tidak mau sekolah?, bagaimana pula jika RTSM Cerai, dan lain-lain yang kalau kita mau baca semuanya ada penyelesaiannya tapi ya...itulah pendamping kita yang hebat-hebat. Dari pada pusing Bu..dikejar pertanyaan terus ....udah kembali aja ke Jakarta. biar saudara-saudaraku belajar sendiri dari senior maupun learning by doing. Bagaimana menurut pendapat anda..

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda